Senin, 30 Juli 2012
First day♥
Halooooo ini hari pertama ga ada kamu, Seno. Baru pulang kerja inihhh. Hari ini aku kerja bareng viky loh sen pulangnya. Walaupun jam 12 baru sampe rumah tapi seru banget. Tapi tetep ya masih berharap kamu yg jemput sen :"( jadi inget waktu kamu bela2in jemput aku disemanggi jam 12 malem karna intan ulang tahun :) Jujur habis bangun tidur terus buka dompet ada foto kamu ada kalung brimob kamu. Aku nangis aku kangen. Ditambah lagi ngeliat jaket kamu di atas kasur dan nyium baunya aku makin kejerr. Mata aku bengkak. Malu :$ ehehehe. Tapi aku janji aku gak akan nangis lagi. Hari ini terakhir nangis karna kangen kamu. Kangen sms kamu kalo abis kerja. Kangen bawelnya kamu nyuruh makan. Kangen perhatian kamu sen sumpah! Tapi alhamdulillah karna kerja juga aku jadi sedikit lupa sama kamu. Lupa soal nangisin kamu. Makannya aku suka kalo kerja walaupun gak betah hehe habis sebulan ini aku kuliah sampe desember. 24 sks lagi. Ah makin gak berasa tuh waktu 5 bulannyah. Seno semoga kamu baik2 dilido. Jangan ngelakuin hal konyol. Makasih kamu udah nitipin aku ke semua temen2 aku. Selalu ada kelakuan kamu yg bikin aku makin sayang. Makin kangen. Makin makin makin semuanyah. Aku janji gak ngelobby cowok, ga pulang malem2, makan. Semoga cepet ketemu sen. DemiAllah baru sehari ditinggal aku udh kangen lagih (˘̯ƪ)
Minggu, 22 Juli 2012
H-10 :(
Tinggal beberapa hari lagi ditinggal Seno pendidikan kalo bener dia keterima di test secaba ini :"( syedih banget kalo inget. Tapi gatau kenapa seno seneng banget ngajak ribut akhir2 ini. Harusnya 10 hari sebelum dia pergi itu indah kan. Misalnya kita sering ketemu, atau kita buka puasa bareng atau teraweh bareng. Tapi kelakuan seno itu bikin mood gue entah untuk keberapa kalinya hancur lagi lagi dan lagi. Kaya apa yg dia lakuin di post sebelumnya. Udah 2 bulan terakhir ini ya kerjaannya seno abis tes tuh nongkrong sama temen2nya terus kadang hp sampe mati dan pulang sampe jam 12an kadang suka lewat. Sebenenrnya yg gua pengen simple kok. Just wanna spent time together. Dia kira gue gak kangen hampir 2 bulan ketemu aja bisa diitung jari. Sedangkan dia ketemu sama temennya pas test ketemu, habis test ketemu, pas belajar mau test ketemu. Nanti kalo gue ngerengek2 minta ketemu. Gue salah lagi ganggu dia. Tapi senonya gatau kalo dikangenin. Padahal dia gatau kenapa gue suka ngambek tiba2, marah2 tiba2, minta putus tiba2. Gue jeles sama temennya kalo boleh jujur mah. Apa biar aja begini? Biar sampe seno nanti pendidikan begini? Gak ketemu? Gue yang gak bisa!!!!!! Ngerti kek sen kali2 ngerti. Waktu kita tuh udah gak banyak. Nanti lebaran sih lo pulang tapi kan paling cuman seminggu abis itu 3 bulan gak ketemu. Gak kontak, terus apa jadinya gue. Biasanya kan kemana mana diater lo, tiap hari yang sms cuman lo, ah! Udah deh kalo ngebayangin gue ditinggal lo pasti gue ingetnya beginian. Semoga ada moment ber2 lagi sebelum lo pergi pendidikan nanti sen :'(
Kamis, 19 Juli 2012
Venice, kota indah yang mengapung di Italy
Sejarah Venice
Venice Italia, (Venesia) adalah sebuah kota di Italia utara yang dikenal baik untuk pariwisata dan untuk industri, dan merupakan ibukota wilayah Veneto, dengan penduduk sekitar 272.000 (perkiraan sensus 1 Januari 2004). Bersama dengan Padua, kota ini termasuk dalam Padua-Venice Metropolitan Area (populasi 1.600.000).
Nama ini berasal dari suku kuno Veneti yang mendiami wilayah di zaman Romawi. Venice telah dikenal sebagai "La Dominante", "Serenissima", "Ratu Adriatik", "Kota Air", "Kota Masker", "Kota Jembatan", "Kota Mengambang", dan "Kota kanal ". Luigi Barzini, menulis di The New York Times, menggambarkan Venice sebagai "kota yang paling indah diragukan lagi dibangun oleh manusia" Venice. Times Online juga menyatakan Venice sebagai salah satu kota di Eropa yang paling romantis.
Kota ini terbentang sepanjang 117 pulau kecil di Lagoon Venesia, sepanjang Laut Adriatik di timur laut Italia. Laguna air asin membentang di sepanjang garis pantai antara mulut (selatan) Po dan Piave (utara) Rivers. Estimasi penduduk 272.000 jiwa termasuk penduduk Comune seluruh Venezia, dimana sekitar 60.000 di kota bersejarah Venice (Centro storico), 176.000 di Terraferma (Daratan), terutama di frazioni besar Mestre dan Marghera, dan 31.000 tinggal di pulau-pulau lainnya di laguna.
Republik Venesia adalah kekuatan maritim besar selama Abad Pertengahan, jaman Perang Salib dan Pertempuran Lepanto, serta sebagai pusat perdagangan yang sangat penting (khususnya sutera, biji-bijian dan perdagangan rempah-rempah) dan seni di abad ke-13 sampai akhir abad ke-17. Venesia ini membuat sebuah kota yang kaya hampir sepanjang sejarah.
Di sini juga dikenal dengan beberapa gerakan artistik penting, terutama masa Renaissance. Venice telah memainkan peran penting dalam sejarah musik simfoni dan opera, dan merupakan tempat kelahiran Antonio Vivaldi.
Raja Ampat yang Mempesona
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.
Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Eksotis
Papua Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata bawah laut di kawasan itu, didatangi turis-turis penggemar selam yang betah selama berhari-hari bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuk-lekuk dasar laut. Mereka seakan tak ingin kembali ke negeri masing-masing karena sudah mendapatkan “pulau surga yang tak ada duanya di bumi ini”.
Pengelolanya tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan. Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.
Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.
“Turis menyelam hampir setiap hari karena lokasi penyelaman sangat luas dan beragam. Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga banyak pilihan dan mengundang penasaran. Ada turis yang sudah berusia 80 tahun masih kuat menyelam,” tutur Max Ammer yang beristrikan perempuan Manado.
Tiga tahun lalu, Papua Diving membangun penginapan modern tak jauh dari lokasi pertama. Ternyata, penginapan yang dibangun dengan mengandalkan bahan bangunan lokal ini hampir selalu penuh dipesan. Padahal tarifnya mencapai 225 euro atau sekitar Rp 2,7 juta per malam. Di lokasi yang baru, dilengkapi peralatan modern, termasuk fasilitas telepon internasional dan internet.
Turis ke Raja Ampat hanya ingin ke Papua Diving di Pulau Mansuar karena fasilitas dan pelayannya sudah berstandar internasional, juga makanannya. Mereka mendarat di Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Mansuar.
Seperti pulau lainnya, Mansuar tampak asri karena hutannya masih terjaga dan air lautnya pun bersih sehingga biota laut yang tidak jauh dari permukaan bisa terlihat jelas. Turis cukup berenang atau ber-snorkelling untuk melihat keindahan laut, sedangkan jika ingin mengamati langsung kecantikan biota laut di kedalaman, mereka harus menyelam. Salah satu paket wisatanya mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat, termasuk burung Cendrawasih.



Langganan:
Postingan (Atom)